Jepang merupakan Negara terbesar
ketiga setelah Amerika Serikat dan Republik Rakyat Cina dalam sektor ekonomi.
Perkembangan ekonomi Jepang tidak dapat terlepas dari sejarahnya dimana Jepang
merupakan negara yang kalah perang dalam Perang Dunia II, namun bangsa jepang
dapat bangkit dengan cepat.
Ekonomi global masih membawa
dampak lanjutan terhadap ekonomi Jepang. Sentimen terhadap ekonomi negara
sakura ini kembali terpukul. Pada triwulan kedua 2016, tingkat PDB hanya
mencapai 0,2% saja.
Kondisi ini menimbulkan
kekhawatiran dari perekonomian ekonomi terbesar ketiga dunia ini. Belanja
konsumen yang rendah dan penurunan ekspor saat Yen menguat sangat mengganggu
PDB Jepang. Ketidakpastian global saat ini juga memberi risiko negatif terhadap
Jepang.
Lukman Otunuga, Reseacrh Analyst
FXTM mengatakan, karena inflasi masih teramat rendah, Bank of Japan sangat
diharapkan untuk mengimplementasikan stimulus moneter tambahan demi memicu
pertumbuhan ekonomi. “Yen dapat semakin menguat apabila penghindaran risiko
karena masalah pertumbuhan global memberi inspirasi bagi investor bullish untuk
menyerang” ujar dia,
Dari sudut pandang teknikal, ujar
Lukman, nilai tukar Yen terhadap dolar bearish pada rentang waktu harian.
“Apabila terjadi breakdown di bawah 101.00 maka akan terbuka jalan menuju
100.00” tandasnya.
berikut beberapa usaha yang
dilakukan Jepang untuk menghadapi ekonomi global.