Kamis, 07 April 2016

Kolonialisme dan Imperialisme

Abad ke-15 merupakan era pencerahan atau juga renaisans di benua Eropa. Renaisans merupakan suatu awal dari bangkitnya ilmu pengetahuan di benua Eropa yang sebelumnya sangat sulit berkembang dikarenakan doktrin-doktrin gereja yang sangat mengekang. Salah satu dari pencapaian yang sangat besar pada masa itu adalah munculnya teori heliosentris yang mengatakan bahwa matahari merupakan pusat tata surya dan juga mengemukakan bahwa bumi itu bulat.
Paham inilah yang menjadi salah satu faktor pendorong bangsa Eropa untuk dapat melakukan penjelajahan ke seluruh penjuru dunia.
Namun pada akhirnya, tujuan penjelajahan tersebut berubah menjadi sebuah praktik penjajahan. Praktik dari penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat tersebut dapat dibedakan menjadi dua macam yakni kolonialisme dan imperalisme.

Apa itu kolonialisme dan imperialisme?
Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk dapat mengembangkan kekuasaan suatu negara atau wilayah yang diluar wilayah negara tersebut. Wilayah koloni pada umumnya merupakan daerah yang kaya akan bahan mentah yang merupakan kebutuhan dari negara-negara yang melakukan praktik kolonialisme.

Penjelajahan Samudera

Apa itu penjelajahan samudra?
Penjelajahan samudra adalah abad dimana banyak ditemukan daerah-daerah baru dan jalur-jalur pelayaran baru menuju dunia Timur untuk mencari rempah-rempah.
Pada pertengahan abad ke-15 bangsa Eropa berlayar ke dunia Timur yang sebelumnya belum pernah diketahui. Datangnya bangsa Eropa dilatarbelakangi adanya perubahan ekonomi, politik, dan sosial yang terjadi di sebagian besar negara-negara di Eropa serta Asia Barat.

Siapakah pelopor penjelajahan samudra?
Pelopor penjelajahan samudra adalah bangsa-bangsa berikut.
a.      Bangsa Portugis
1.       Bartolomeus Diaz
2.      Vasco da Gama
3.      Alfonso d’Albuquerque
b.      Bangsa Spanyol
1.      Christoper Colombus
2.      Ferdinand Magelheans
3.      Juan Sebastian del Cano.