Seorang pekerja
penggergajian kayu memakai arlojinya saat bekerja. Tanpa sengaja, ia
menjatuhkan arloji miliknya yang pasalnya itu arloji kesayangannya. Arloji itu
terbenam diantara tingginya tumpukan serbuk kayu. Ia berusaha keras mencari
arlojinya dengan mengeluh atas keteledorannya. Lalu ia dan para pekerja lain
membongkar serbuk kayu sedikit demi sedikit, namun arloji itu tidak juga
ditemukan.
Jam menunjukkan pukul 12.00 para
pekerja duduk-duduk beristirahat. Dari tadi mereka tidak memperhatikan ada
seorang anak berumur 7 tahunan duduk memperhatikan kegaduhan mereka dalam
mencari sebuah arloji. Kemudian ia jongkok sambil memasang telinga seperti
sedang mendengar bunyi sesuatu. Tidak beberapa lama tangannya mulai mencari arloji
dalam tumpukan serbuk kayu. Akhirnya arloji itu ditemukan oleh seorang anak
kecil seorang diri. Dan pekerja itu merasa sangat senang karena arloji itu
dapat ditemukan juga menyimpan keheranan. Jika banyak pekerja beramai-ramai
mencari arloji itu tidak ketemu, mengapa seorang anak kecil seorang diri mampu
menemukannya. Ia pun bertanya, “Bagaimana caramu menemukan arlojiku?”. Dengan
santai anak kecil itu menjawab, “Aku hanya jongkok dan dengan santai
mendengarkan bunyi tik-tak, tik-tak dan dari bunyi itulah aku tahu dimana letak
arloji itu.”
Pesan moral : berpikir tenang dan tidak terburu-buru juga
fokus pada apa yang ingin ia dapatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar