Al Quran menjelaskan, Allah SWT
menciptakan alam semesta dan semua yang ada di dalamnya, satu pun tidak ada
yang batil atau sia-sia (QS Ali Imran : 191). Oleh karena itu Allah menciptakan
iblis atau makhluk yang disebut setan Itu, bila dilihat dari sisi nilai ibadah,
pada hakikatnya juga ada hikmahnya.
Imam al-Ghazali pernah menyatakan : jika ingin
melihat kesalahan/ kelemahan kita, carilah pada sahabat karib kita, karena
sahabat kitalah yang tahu kesalahan/ kelemahan kita. Jika kita tidak
mendapatkannya pada sahabat kita, carilah pada musuh kita, karena musuh kita
itu paling tahu kesalahan/ kelemahan kita. Sifat musuh adalah selalu mencari
kelemahan lawan untuk dijatuhkan.
Demikian pula setan. la selalu mencari
kesalahan/ kelemahan orang-orang beriman untuk kemudian digelincirkan dengan
segala macam cara.
Nah, jika kita telah mcngetahui kesalahan/ kelemahan
kita, entah dari kawan, lawan, bahkan dari setan, lalu kita memperbaiki diri,
insya Allah kita akan menjadi orang baik dan sukses. Jadi, kalau kita berpikir
positif, ada juga hikmahnya setan itu buat orang-orang beriman.
1.
Lebih rinci, di antara hikmah dicipta-kannya
setan ialah :
Untuk menguji
keimanan dan komitmen manusia beriman terhadap perintah Allah. Karena setiap
orang yang mengaku beriman kepada Allah pasti akan diuji (QS. 29:2). Jika
dengan godaan setan seorang mukmin tetap istiqamah dengan keimanannya, maka
derajatnya akan ditinggikan oleh Allah dan hidupnya akan bahagia. Tetapi jika
ia tergoda dan mengikuti ajakan setan, derajatnya akan jatuh, hina kedudukannya
dan dipersulit hidupnya oleh Allah. (QS. 41 : 30-31).
2.
Menguji
keikhlasan manusia beriman dalam mengabdi kepada Allah
Allah SWT
menjelaskan bahwa Dia menciptakan jin dan manusia tidak lain supaya mereka mengabdi
kepada-Nya (QS. 51 : 56). Kemudian setan datang menggoda manusia,
membangkit-bangkitkan syahwat kepada kenikmatan duniawi, membisikkan ke dalam
hatinya angan-angan kosong dan keraguan, supaya manusia lupa terhadap tujuan
dan tugas hidupnya di dunia. Jika manusia tetap sadar akan tujuan dan tugas
hidupnya di dunia, dia akan tetap ridha menjadi hamba Allah dan mengabdi
kepada-Nya. Terhadap hamba Allah seperti ini, setan tidak akan mampu
menggodanya (QS. 15 : 40). Tetapi jika manusia tergoda, pada gilirannya ia akan
menjadi hamba setan.
3.
Untuk meningkatkan perjuangan di jalan Allah.
Sebab tanpa ada
setan yang memusuhi kebenaran, maka tidak akan ada semangat perjuangan (jihad)
untuk mempertahankan kebenaran. Sedangkan jihad di jalan Allah juga merupakan
bukti penting manusia beriman dan ridha sebagai hamba Allah.
4.
Allah
hendak memberi pahala yang lebih besar kepada para hamba-Nya.
Semakin besar
godaan setan kepada manusia dan dia mampu menghadapinya dengan baik, maka
semakin besar pahalanya di sisi Allah (QS. 3 : 195).
5.
Agar
manusia waspada setiap saat, selalu memperbaiki kesalahan, meningkatkan
kualitas ibadah dengan bertaqarrub kepada Allah.
Karena setan
senantiasa mengintai kelengahan manusia. Sekejap saja manusia lengah, setan
akan masuk, lalu mengacaukan hati dan syahwat. Tapi orang yang selalu waspada,
akan senantiasa ingat kepada Allah sehingga setan tidak punya kesempatan untuk
mengganggunya.
Jadi, bagi orang yang sudah kuat imannya,
gangguan setan itu tidak akan merusak ibadahnya, tetapi malah mempertinggi
kualitas iman dan ibadahnya. Masalahnya, tayangan-tayangan setan yang makin
marak di televisi, tidak ditonton oleh mereka yang telah kuat imannya,
melainkan oleh masyarakat dari berbagai lapisan umur dan kadar iman yang
terbanyak masih memerlukan bimbingan. Bagi mereka ini, tayangan-tayangan itu
sangat kontra produktif, bahkan bisa mendangkalkan iman mereka. Apakah ini
tidak terpikirkan oleh insan pertelevisian kita?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar