Latar belakang
munculnya pergerakan nasional Indonesia adalah titik permulaan bangkitnya
kesadaran nasional. Pada tahun 1908 lahirlah organisasi pergerakan nasional
yang pertama, kemudian disusul oleh organisasi-organisasi lainnya. Dengan
demikian perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan telah memasuki
tahap baru yang sifatnya berbeda dengan perjuangan sebelumnya. Sifat-sifat
perjuangan setelah tahun 1908 adalah bersifat nasional, menggunakan organisasi
yang terarur, serta tidak tergantung pada satu pemimpin. Pergerakan nasional di
Indonesia lahir karena dipicu oleh beberapa faktor yang terbagi menjadi faktor
internal dan eksternal.
- Faktor Internal
·
Sejarah Masa Lampau
yang Gemilang
Sebelum bangsa Barat datang, di wilayah Nusantara sudah berdiri
kerajaan-kerajaan besar, seperti Sriwijaya, Mataram, dan Majapahit. Kejayaan masa
lampau itu menjadi sumber inspirasi untuk melepaskan diri dari belenggu
penjajahan.
·
Penderitaan Rakyat
Akibat Penjajahan
Bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan
sejak masa Portugis. Politik devide et empera, monopoli perdagangan, sistem
tanam paksa, dan kerja rodi merupakan bencana bagi rakyat Indonesia.
Penderitaan itu menjadikan masyarakat Indonesia memahami perlunya
menggalang persatuan dan muncul kesadaran nasional.
Atas prakarsa kaum intelektual, persatuan itu dapat diwujudkan dalam bentuk
perjuangan yang bersifat modern. Perjuangan tak lagi menggunakan senjata
melainkan dengan organisasi-organisasi pemuda.
·
Pengaruh Perkembangan
Pendidikan Barat di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda menghasilkan
beberapa kaum intelektual yang kemudian menjadi pemimpin pergerakan nasional,
berkat pendidikan yang tinggi para intelektual bangsa Indonesia sadar, bahwa
mereka sedang dijajah dan dibodohi bangsa Belanda. Hal tersebut kemudian
menggugah perasaan para kaum intelektual Indonesia untuk merdeka.
·
Pengaruh Perkembangan
Pendidikan Kebangsaan di Indonesia
Perkembangan sistem pendidikan pada masa Hindia
Belanda telah menghasilkan kaum terpelajar. Namun karena ada diskriminasi dalam
pendidikan kolonial yaitu tidak adanya kesempatan bagi penduduk pribumi dari
golongan bawah untuk mengenyam pendidikan, menyebabkan kaum terpelajar
berinisiatif mendirikan sekolah untuk mengajar kaum pribumi. Sekolah tersebut
kemudian dikenal sekolah kebangsaan karena bertujuan untuk menanamkan rasa
nasionalisme di kalangan rakyat / pelajarnya. Tokoh-tokoh pribumi yang membuat
sekolah kebangsaan antara lain Douwes Dekker mendirikan Ksatrian School, Ki
Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa nya, serta Moh. Syafei dengan
Indonesische Nederlandsche School Kayu Tanam (INS Kayu Tanam).
·
Adanya Diskriminasi Rasial
Diskriminasi merupakan hal menonjol yang
diterapkan oleh pemerintah kolonial Belanda dalam kehidupan sosial pada awal
abad ke-20. Dalam bidang pemerintahan, tidak semua jabatan tersedia bagi kaum
pribumi. Walaupun dengan pendidikan dan keahlian yang sama, orang pribumi harus
menduduki jabatan yang lebih rendah daripada jabatan yang dipegang oleh orang
Belanda. Pada jabatan yang sama, gaji orang pribumi lebih kecil dibandingkan
dengan orang Belanda.
- Faktor Ekternal
Faktor eksternal yang
memicu munculnya pergerakan nasional di Indonesia antara lain.
·
Kemenangan Jepang atas
Rusia (1904-1905)
Kemenangan Jepang dalam Perang Dunia Rusia-Jepang telah berhasil
mengguncang dunia. Bangsa kulit putih yang selama berabad-abad dianggap
superior ternyata dapat dikalahkan oleh bangsa kulit berwarna gelap. Kemenangan
Jepang tersebut berhasil menggugah kesadaran bangsa-bangsa Asia dan Afrika
untuk melawan penjajahan bangsa-bangsa kulit putih.
·
Kebangkitan Nasionalisme
Negara-Negara Asia-Afrika
Kebangkitan nasional bangsa-bangsa Asia-Afrika memberikan dorongan yang
kuat bagi bangsa Indonesia untuk bangkit melawan penindasan pemerintah
kolonial. Beberapa bangsa yang terlebih dahulu berjuang menentang dominasi
bangsa Barat menginspirasi lahirnya nasionalisme di Indonesia.
a. Nasionalisme Turki dengan tokohnya Mustafa Kemal Pasha yang berhasil membangkitkan
negerinya menjadi bangsa yang modern.
b. Pemberontakan Boxer di Cina (1899) melawan kesewenang-wenangan bangsa
barat.
c. Pemberontakan rakyat Filipina terhadap penjajahan Spanyol.
d. Revolusi Tiongkok (1911) dan pembentukan partai Kuomintang oleh Sun Yat Sen yang berhasil menjadikan
Cina sebagai negara merdeka pada tahun 1912.
e. Kebangkitan nasionalisme di India dan munculnya tokoh karismatik Mahatma
Gandhi
·
Masuknya Paham-Paham
Baru
Paham-paham baru seperti liberalisme, demokrasi, dan nasionalisme muncul
setelah terjadinya Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis. Hubungan antara Asia
dan Eropa menyebabkan paham-paham itu menyebar dari Eropa ke Asia, termasuk ke
Indonesia. Pembukaan Terusan Suez menjadikan hubungan Asia-Eropa semakin
intensif. Paham-paham baru tersebut membangkitkan semangat nasionalisme
negara-negara Asia termasuk Indonesia.
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar