Kamis, 28 Januari 2016

Pengertian Sejarah

Secara etimologis kata sejarah berasal dari bahasa Arab syajaratun yang berarti pohon. Kata syajaratun kemudian digunakan dalam bahasa Melayu dengan penyebutannya berubah menjadi syajarah, dan bahasa Indonesia menyebutnya dengan sejarah. Kata sejarah tersebut masih memiliki arti yang sama yakni silsilah atau keturunan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan tentang sejarah sebagai berikut:
  1. Asal usul, keturunan, atau silsilah;
  2. Kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau, riwayat, tembo;
  3. Pengetahuan atau uraian tentang kejadian, atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa yang telah lampau. 
Sejarah dalam bahasa Inggris disebut dengan history, yang berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti informasi atau pencarian. New American Encyclopedia menyebutkan bahwa sejarah meliputi kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa tertentu, ditempatkan dalam sebuah urutan waktu, dan terdapat keterkaitan antara peristiwa satu dengan yang lainnya.

Dalam bahasa Belanda sejarah disebut dengan gescheidenis yang juga mempunyai pengertian hampir sama yaitu tentang sesuatu yang telah terjadi. Selain pengertian dari sejumlah bahsa, kata sejarah juga didefinisikan oleh beberapa tokoh, di antaranya sebagai berikut:
  1. Herodotus (484-452 SM), seorang filsuf dan sejarawan pertama yang berasal dari Yunani yang diberi julukan Bapak Sejarah. Ia mnegatakan bahwa sejarah tidak berkembang dan bergerak ke depan dengan tujuan yang pasti, tetapi bergerak melingar, yang tinggi dan rendahnya lingkaran disebabkan oleh keadaan manusia itu sendiri.
    Ibnu Khaldun https://su.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Khaldun
  2. Ibnu Khaldun (1332-1406 M), adalah seorang sejarawan Islam yang hidup pada masa pemerintahan Dinasti Abassiyah di Baghdad. Beliau mendefinisikan bahwa sejarah adalah catatan tentang manusia dan peradabannya dengan seluruh proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya. 
  3. R.G. Collingwood (1889-1943) mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan manusia pada masa yang lampau.
  4. Sartono Kartodirdjo (1921-2007), menurut beliau, pada hakekatnya sejarah dibatasi oleh dua pengertian, yaitu sejarah objektif dan sejarah subjektif. Sejarah yang objektif adalah sejarah yang menunjuk pada kejadian atau peristiwa itu sendiri, sedangkan sejarah yang subjektif adalah sejarah yang telah dipengaruhi oleh emosi dan pikiran oleh sejarawan atau penulis sejarah tentang suatu peristiwa.
  5. R. Mohammad Ali, sejarawan Indonesia, mendefinisikan sejarah sebagai berikut:
    • Bahwa sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan yang memang benar-benar terjadi di sekitar kita;
    • Cerita tentang perubahan perubahan itu sendiri;
    • Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan peristiwa, kejadian yang benar-benar terjadi pada masa yang lampau.  
  6. Muhammad Yamin (1903-1962), mendefinisikan bahwa sejarah sebagai ilmu pengethuan yang disusun atas hasil dari berbagai penyelidikan dan berbagai peristiwa yang dapat dibuktikan.
Jika kita perhatikan dari semua definisi tadi dan kemudian kita satukan, kita akan memperoleh sebuah kesimpulan mengenai pengertian sejarah. Kesimpulan yang saya berikan mengenai definisi sejarah ialah bahwa sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu peristiwa yang dialami oleh manusia dan benar-benar telah terjadi pada masa lampau.


Sumber : Hapsari, Ratna, Adil, M. 2012. Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar