Senin, 28 Maret 2016

Peninggalan Islam di Kebumen

Kabupaten Kebumen adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara geografis, Kabupaten Kebumen terletak pada 7°27' - 7°50' lintang Selatan dan 109°22' - 109°50' Bujur Timur. Nama Kebumen konon berasal dari kabumian yang berarti sebagai tempat tinggal Kyai Bumi setelah dijadikan daerah pelarian Pangeran Bumidirja. Kebumen memiliki banyak tradisi dan kesenian yang bernafas islami. Hal itu diantaranya sebagai berikut.
  1. Kuda Lumping
    Jenis kesenian ini sangatlah merakyat di masyarakat Kabupaten Kebumen. Puluhan kelompok grup kesenian kuda lumping telah terbentuk. Jumlah grup kesenian kuda lumping merupakan yang terbanyak di Kabupaten Kebumen, bahkan dalam rangka menyambut Hari Jadi Kabupaten Kebumen Tahun 2008, Kabupaten Kebumen menciptakan kuda lumping ukuran paling besar dan mendapatkan piagam MURI kategori Kuda Lumping terbesar se Indonesia.
  2. Wayang
    Kesenian Wayang Kulit adalah kesenian yang menduduki rangking ke-2 jumlahnya dari keseluruhan kesenian yang ada di Kabupaten Kebumen. Dalang-dalangnya juga sudah terkenal di luar Kabupaten Kebumen.
  3. Tari Lawet
    Tarian ini diciptakan pada tahun 1995 oleh seorang seniman Kebumen. Tarian menceritakan aktivitas burung lawet selama mencari makan hingga kembali ke sarangnya. Tari ini diperagakan minimal oleh dua orang perempuan. Durasi tari ini kurang lebih sepuluh menit. Tarian ini biasanya diperagakan di acara-acara tertentu atau ketika ada resepsi.
  4. Pengunduhan Sarang Burung Lawet
    Kegiatan pengunduhan sarang burung lawet dilakukan empat kali dalam satu tahun. Pelaksanaannya diawali dengan ritual doa, kemudian dilanjutkan dengan kesenian lengger, serta wayang kulit tanpa kelir di goa tiruan Pantai Karangbolong dengan lakon Rama Tambak. Upacara ini dilaksanakan sesuai kalender Jawa yaitu pada bulan kesembilan.
  5. Ingkungan Suran
    Upacara selamatan dalam rangka memperingati wafatnya tokoh ulama yang bernama Syech Ibrahim Asmoro Kondi. Pelaksanannya pada bulan Syura/Muharram yang jatuh pada Jumat Kliwon atau kalau tidak ada Jumat Kliwon pada bulan itu maka akan dilakukan pada Jumat Pon. Peserta adaah warga Dusun Kuwarisan Kelurahan Panjer, baik itu muslim maupun nonmuslim, baik masyarakat asli maupun pendatang, baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah, serta para keturunan yang berada di luar daerah. Peserta acara ini meningkat setiap tahunnya, bahkan pada tahun 1995 acara ini tercatat sebagai rekor MURI dengan kategori Even Budaya Tumpengan dan Ingkung terbanyak karena berhasil mencapai 4557 buah tumpeng. Hal ini terjadi karena setiap kepala keluarga membuat satu buah tumpeng dan ingkung untuk dibawa ke masjid dan dimakan bersama ratusan warga lainnya.
  6. Kirab Pusaka
    Acara ini dilakukan setiap bulan Muharram pada Jumat Kliwon. Acara ini memiliki tujuan untuk melestarikan, menjaga, dan merawat benda-benda pusaka peninggalan zaman kerajaan. Kirab ini dimulai dari Desa Candi Karanganyar hingga Rumah Sakit Medika yang terletak di Desa Jatiluhur.
  7. Gebyak Cah Angon
    Acara ini dilakukan setiap tanggal 12 Rabiul Awal dengan tujuan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Acara ini diadakan di daerah Pantai Entak di desa Entak Kecamatan Ambal.
  8. Pacuan Kuda
    Acara ini diselenggarakan untuk memeriahkan bulan Syawal. Acara ini biasanya berlangsung selama satu minggu dan dimulai satu hari setelah Idul Fitri. Acara ini berlaku untuk umum. Jadi siapa saja bisa menonton ataupun menjadi peserta dari pacuan kuda ini.


Sumber :
http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/page/index/53
https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kebumen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar