Apa itu Kamikaze?
Secara harfiah kamikaze berarti ‘angin dewa’. Kamikaze merupakan
sebuah istilah dari bahasa Jepang yang berasal dari nama angin topan dalam
legenda yang disebut-sebut telah menyelamatkan Jepang dari invansi Mongol pada
tahun 1281.
"Kamikaze" dalam bahasa Inggris umumnya merujuk
kepada serangan bunuh diri yang dilakukan awak
pesawat Jepang pada akhir kampanye Pasifik Perang Dunia II terhadap kapal-kapal
laut Sekutu sementara "kamikaze" dalam
bahasa Jepang hanya merujuk kepada angin topan tersebut.
Latar Belakang
Bangsa Jepang,
setelah kekalahan mereka di Pertempuran Pulau Midway pada Tahun 1942, mereka
mempunyai momentum untuk memulai Perang Pasifik (dikenal secara resmi sebagai
Perang luar biasa Asia Timur di Jepang). Selama Tahun 1943-1944, angkatan
perang Sekutu, didukung oleh sektor industri yang maju dan sumber penghasilan
yang cukup kaya, mulai mengintai gerak gerik pasukan Jepang. Karena kekalahan
di pertempuran dan banyaknya pilot-pilot yang mati, Jepang pun jadi kekurangan
pilot-pilot trampil untuk dijadikan pilot kamikaze.
Pada 15 Juli tahun
1944, Saipan, pangkalan militer penting milik Jepang, jatuh ketangan pasukan
Sekutu. Setelah jatuhnya Pangkalan Militer Saipan, komando tertinggi Jepang
meramalkan bahwa Sekutu akan mencoba untuk segera menduduki Filipina, yang
lokasinya strategis dan karena berada di ladang minyak antara Asia Tenggara dan
Jepang.
Jepang mulai
menggunakan taktik Kamikaze waktu itu karena merasa sudah tidak mampu lagi
menerobos barisan armada tempur Amerika Serikat, dimana Angkatan Laut Jepang
sendiri hampir habis dan Angkatan Daratnya kewalahan. Ide penggunaan pasukan
khusus ini dicetuskan oleh Vice Admiral Kimpei Teraoka yang merupakan kepala staf komandan
angkatan laut di Filipina yang mengeluh jika taktik biasa tidak mungkin
dilakukan, mereka (Pasukan Jepang) haruslah menjadi manusia super.
Ide ini kemudian
direalisasikan oleh Vice Admiral Takejiro Onishi yang menggantikan Teraoka pada Oktober
1944 yang kemudian dikenal sebagai Bapak Kamikaze itu karena Onishi lah yang
dianggap bertanggung jawab dalam pembentukannya. dalam waktu yang sama pada
tahun 1944, Lt Tanaka menekankan pukulan telak pada sasaran lawan ditekankan
hanya bisa berhasil bila pilot ikut serta dalam pesawat roket itu sampai ke
sasaran, bahkan dia bersedia menjadi orang yang pertama untuk melakukan itu.
Unit Kamikaze Pertama
Komander Asaiki Tamai Menyatakan bahwa sekelompok pilot muda
berbakat sebanyak 23 orang yang sudah dilatihnya Akan segera bergabung dengan
Special Attack Air Force kamikaze. Semua pilot mengangkat kedua tangan mereka,
sebagai tanda bahwa mereka setuju untuk melaksanakan misi tersebut. Kemudian
Tamai meminta Letnan Yukio Seki untuk memimpin special attack air force
kamikaze. Seki Menutup matanya dan menunduk untuk berpikir selama sepuluh detik
sebelum menjawab" biar aku yang melakukan hal itu".
Yukio Seki terpilih
menjadi pilot kamikaze yang ke 24 dalam unit kamikaze pertama ini.ada empat
kesatuan unit serangan kamikaze yang pertama ini yaitu Unit Shikishima,Unit
Yamato, Unit Asahi, dan Unit Yamazakura.Nama-nama ini di ambil dari sebuah
puisi patriotik yang di buat oleh sarjana klasik Jepang, Motoori Norinaga.
Para penerbang
Kamikaze dilatih lebih keras dan berat. Segala sesuatunya harus lebih dari
biasanya dan dipaksakan dalam waktu enam bulan untuk memperisapkan serangan
yang diyakini menentukan nasib Jepang itu dimana para instruktur harus
mempersiapkan ratusan pilot tanpa pengalaman menjadi pilot kamikaze.
Menjelang akhir
Perang Dunia II, industri pesawat terbang Jepang yang saat itu berlokasi di
Pulau Jawa wilayah RI telah mengorbankan 2.525 Buah pesawat terbang yang
digunakan dalam misi kamikaze, dan angkatan udara jepang telah mengorbankan
1.387 pilot terbaiknya untuk digunakan dalam misi yang sama ( Misi kamikaze-Red
). Menurut pengumuman resmi pihak militer Jepang untuk melakukan misi
menengelamkan 81 kapal dan merusakkan 195 buah kapal perusak ( Destroyer )
milik pasukan sekutu pihak militer Jepang telah kehilangan hampir 80% dari
kekuatan armada tempurnya.
Akan tetapi Pihak
Sekutu menyatakan bahwa Jepang mengerahkan Sekitar 2.800 Pilot Kamikaze yang
menengelamkan 34 kapal Angkatan Laut, merusakkan 368 orang lain, membunuh 4.900
awak kapal, dan melukai di atas 4.800 orang pasukan sekutu. Sekitar 20% dari
jumlah kapal yang dimiliki pasukan sekutu tenggelam oleh serangan yang
dilancarkan pilot kamikaze milik armada perang Jepang saat itu.
Penerbangan Kamikaze
terakhir dilakukan pada hari terakhir perang ketika sebuah penerbangan dari 11 Pembom Judy, masing-masing membawa bom seberat
880 kg berangkat dari Pangkalan Udara Angkatan Laun Oita di Kyushu menuju Okinawa. Misi jam ke-11 itu dipimpin sendiri oleh Vice Admiral Matome Ugaki, komandan Armada Udara ke-5 yang ingin
mati sebagai seorang samurai karena merasa, "Saya sudah
mengirim begitu banyak pilot untuk mati".
Kalahnya Jepang juga
memukul organisator unit Kamikaze pertama Vice Admiral Tekijiro Ohnishi. Pada
hari itu dia memanggil padar staf perwiranya di kediaman resminya. Saat
pertemuan terakhir Ohnishi menuliskan pesan terakhir "Untuk jiwa-jiwa
tentaraku saya menghaturkan penghargaan setinggi-tingginya untuk keberanian
yang telah dilakukan. Dalam kematian aku minta maaf kepada jiwa-jiwa para
pemberani ini dan juga kepada keluarganya".
Melengkapi
testamennya yang terakhir, pada pagi harinya tanggal 16 Agustus, Ohnishi
menghunjamkan pedang samurainya ke bagian perutnya. Ia melakukan
upacara bunuh diri tradisional, hara-kiri (seppuku).
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar