“Daun yang jatuh tak pernah
membenci angin. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan . Mengikhlaskan semuanya.”
“Orang yang memendam
perasaan seringkali terjebak oleh hatinya sendiri. Sibuk merangkai semua
kejadian di sekitarnya untuk membenarkan hatinya berharap. Sibuk menghubungkan
banyak hal agar hatinya senang menimbun
mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
mimpi. Sehingga suatu ketika dia tidak tahu lagi mana simpul yang nyata dan mana simpul yang dusta.”
“Kebaikan itu memang tak
selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat.”
“Daun yang jatuh tak pernah
membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan,
mengikhlaskan semuanya.
Bahwa hidup harus menerima,
penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa
hidup harus memahami, pemahaman yang tulus.
Tak peduli lewat apa penerimaan,
pengertian, pemahaman itu datang. Tak masalah meski lewat kejadian yang sedih
dan menyakitkan. Biarkan dia jatuh sebagaimana mestinya. Biarkan angin
merengkuhnya, membawa pergi entah kemana.”
-Tere Liye, Daun Yang Jatuh
Tak Pernah Membenci Angin-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar